Apa Arti

Mencari Arti

Apa Arti

Mencari Arti

Ngarit Rumput: Lebih dari Sekedar Memanen Pakan Ternak

Ngarit rumput, sebuah aktivitas yang mungkin terdengar sederhana dan familiar bagi sebagian orang, terutama yang tinggal di daerah pedesaan, ternyata menyimpan berbagai aspek penting dalam pengelolaan peternakan dan pemeliharaan lingkungan. Lebih dari sekadar memanen rumput untuk pakan ternak, ngarit rumput adalah sebuah praktik yang melibatkan pengetahuan tentang jenis rumput yang tepat, teknik pemanenan yang efisien, dan dampaknya terhadap keberlanjutan lahan. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang ngarit rumput, mulai dari pengertiannya hingga manfaat dan cara melakukannya dengan baik.

Pengertian Ngarit Rumput

Secara harfiah, ngarit rumput berasal dari bahasa Jawa yang berarti memotong rumput dengan menggunakan sabit (arit). Dalam konteks yang lebih luas, ngarit rumput merujuk pada aktivitas memanen rumput atau hijauan pakan ternak dari lahan terbuka, baik itu lahan pertanian, padang rumput, maupun area di sekitar kebun. Tujuan utama dari ngarit rumput adalah menyediakan pakan segar bagi ternak, terutama ruminansia seperti sapi, kambing, dan domba.

Namun, ngarit rumput bukan hanya sekadar memotong dan mengumpulkan rumput. Kegiatan ini juga melibatkan pemilihan jenis rumput yang berkualitas, penentuan waktu panen yang tepat, dan teknik pemotongan yang efisien untuk memastikan rumput yang dipanen memiliki nilai gizi yang optimal dan lahan tetap terjaga kesuburannya.

Manfaat Ngarit Rumput

Ngarit rumput memberikan beragam manfaat, baik bagi peternak, ternak, maupun lingkungan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari aktivitas ini:

  1. Pakan Ternak Segar dan Berkualitas: Rumput segar mengandung nutrisi yang lebih lengkap dan mudah dicerna dibandingkan pakan kering seperti jerami. Ngarit rumput memungkinkan peternak untuk memberikan pakan segar setiap hari, sehingga meningkatkan kesehatan dan produktivitas ternak.
  2. Menekan Biaya Pakan: Dengan memanfaatkan rumput yang tumbuh di sekitar lingkungan, peternak dapat mengurangi ketergantungan pada pakan pabrikan yang harganya cenderung lebih mahal. Ngarit rumput menjadi solusi ekonomis untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak.
  3. Mempertahankan Kesuburan Tanah: Pemotongan rumput secara teratur dapat merangsang pertumbuhan tunas baru dan memperkuat akar rumput. Hal ini membantu menjaga struktur tanah, mencegah erosi, dan meningkatkan kandungan bahan organik dalam tanah.
  4. Pengendalian Gulma: Ngarit rumput juga dapat membantu mengendalikan pertumbuhan gulma atau tanaman pengganggu di lahan pertanian. Dengan memotong rumput secara teratur, gulma akan kesulitan untuk tumbuh dan berkembang biak.
  5. Menciptakan Lingkungan yang Bersih dan Rapi: Ngarit rumput dapat membantu menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan sekitar. Area yang rumputnya dipotong secara teratur akan terlihat lebih terawat dan enak dipandang.
  6. Mengurangi Risiko Kebakaran: Rumput yang kering dan tidak terawat dapat menjadi bahan bakar yang mudah terbakar saat musim kemarau. Dengan ngarit rumput secara teratur, risiko kebakaran dapat diminimalkan.
  7. Meningkatkan Pendapatan Peternak: Dengan menghemat biaya pakan dan meningkatkan produktivitas ternak, ngarit rumput dapat membantu meningkatkan pendapatan peternak.
BACA JUGA:  Memahami Makna Nandita: Keindahan yang Alami dan Merata

Cara Ngarit Rumput yang Baik dan Benar

Meskipun terlihat sederhana, ngarit rumput perlu dilakukan dengan teknik yang tepat agar mendapatkan hasil yang optimal dan tidak merusak lahan. Berikut adalah beberapa tips ngarit rumput yang baik dan benar:

  1. Pilih Jenis Rumput yang Berkualitas: Kenali jenis rumput yang tumbuh di sekitar Anda. Pilihlah jenis rumput yang memiliki kandungan nutrisi tinggi, mudah dicerna, dan disukai oleh ternak. Beberapa contoh rumput yang baik untuk pakan ternak antara lain rumput gajah (Napier), rumput benggala (Brachiaria decumbens), dan rumput setaria (Setaria sphacelata).
  2. Tentukan Waktu Panen yang Tepat: Waktu panen yang tepat sangat mempengaruhi kualitas rumput. Sebaiknya ngarit rumput dilakukan saat rumput mencapai fase pertumbuhan vegetatif yang optimal, yaitu sebelum berbunga. Pada fase ini, rumput memiliki kandungan protein dan serat yang seimbang.
  3. Gunakan Alat yang Tepat: Gunakan sabit (arit) yang tajam dan nyaman digunakan. Sabit yang tajam akan memudahkan proses pemotongan dan menghasilkan potongan yang rapi. Pastikan juga sabit dalam kondisi bersih dan terawat.
  4. Teknik Pemotongan yang Benar: Potong rumput dengan gerakan menyabit yang halus dan terkontrol. Hindari memotong rumput terlalu pendek, karena dapat merusak akar rumput dan menghambat pertumbuhannya kembali. Sisakan sekitar 5-10 cm dari permukaan tanah.
  5. Kumpulkan dan Bersihkan Rumput: Setelah dipotong, kumpulkan rumput dan bersihkan dari kotoran, batu, atau benda asing lainnya. Rumput yang bersih akan lebih disukai oleh ternak dan mengurangi risiko penyakit.
  6. Berikan Rumput Segera pada Ternak: Sebaiknya rumput yang sudah dipanen segera diberikan pada ternak. Rumput segar memiliki kandungan nutrisi yang paling optimal. Jika tidak memungkinkan, rumput dapat diangin-anginkan terlebih dahulu sebelum diberikan pada ternak.
  7. Rotasi Lahan: Jika memungkinkan, lakukan rotasi lahan ngarit rumput. Rotasi lahan akan membantu menjaga kesuburan tanah dan mencegah penipisan nutrisi. Biarkan lahan beristirahat selama beberapa waktu sebelum dipanen kembali.
  8. Perhatikan Keselamatan: Saat ngarit rumput, selalu perhatikan keselamatan diri sendiri dan orang lain di sekitar. Gunakan alas kaki yang aman dan hindari ngarit rumput di area yang berbahaya.
BACA JUGA:  Memahami Proses Degradasi Material: Bagaimana Alam Merenggut Kekuatan Material

Implementasi Ngarit Rumput dalam Peternakan Modern

Meskipun ngarit rumput seringkali dianggap sebagai praktik tradisional, aktivitas ini tetap relevan dan dapat diintegrasikan dalam sistem peternakan modern. Dalam peternakan modern, ngarit rumput dapat dilakukan secara lebih efisien dengan menggunakan mesin pemotong rumput (brush cutter) atau mesin pemanen rumput (forage harvester). Mesin-mesin ini memungkinkan peternak untuk memanen rumput dalam jumlah yang lebih besar dengan waktu yang lebih singkat.

Selain itu, ngarit rumput juga dapat dikombinasikan dengan teknik konservasi pakan seperti pembuatan silase atau hay. Silase adalah pakan hijauan yang difermentasi, sedangkan hay adalah pakan hijauan yang dikeringkan. Dengan membuat silase atau hay, peternak dapat menyimpan kelebihan rumput hasil ngarit rumput untuk digunakan pada saat musim kemarau atau saat ketersediaan pakan segar terbatas.

Kesimpulan

Ngarit rumput bukan sekadar aktivitas memanen pakan ternak, melainkan sebuah praktik yang memiliki manfaat yang luas, mulai dari penyediaan pakan segar berkualitas, penghematan biaya pakan, hingga pemeliharaan kesuburan tanah. Dengan memahami teknik ngarit rumput yang baik dan benar, peternak dapat meningkatkan produktivitas ternak, menjaga keberlanjutan lahan, dan meningkatkan pendapatan mereka. Aktivitas sederhana ini, jika dilakukan dengan bijak, berkontribusi besar terhadap keberhasilan peternakan dan kesejahteraan peternak. Oleh karena itu, mari lestarikan dan kembangkan praktik ngarit rumput sebagai bagian dari upaya kita untuk membangun sistem peternakan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Ngarit Rumput: Lebih dari Sekedar Memanen Pakan Ternak
Scroll to top