Bulan Ramadan merupakan bulan penuh berkah dan ampunan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Di bulan ini, umat Muslim diwajibkan untuk berpuasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Ibadah puasa tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga dari segala perbuatan yang dapat membatalkannya. Namun, terdapat satu istilah yang seringkali muncul terkait dengan ibadah puasa, yaitu mokel. Artikel ini akan mengupas secara mendalam apa arti mokel mokel itu sebenarnya, serta berbagai aspek yang terkait dengannya.
Apa arti mokel mokel? Secara sederhana, mokel adalah istilah slang yang digunakan untuk menggambarkan tindakan membatalkan puasa sebelum waktunya. Dengan kata lain, seseorang yang mokel berarti ia sengaja makan atau minum sebelum adzan maghrib berkumandang. Istilah ini seringkali digunakan dalam percakapan sehari-hari, terutama di kalangan anak muda.
Pengertian Lebih Dalam tentang Mokel
Untuk benar-benar memahami apa arti mokel mokel, penting untuk memahami perbedaan antara mokel dengan kondisi-kondisi lain yang menyebabkan puasa batal. Dalam hukum Islam, terdapat beberapa hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan dan minum dengan sengaja, muntah dengan sengaja, haid bagi wanita, dan lain sebagainya. Namun, mokel lebih mengacu pada tindakan membatalkan puasa tanpa alasan yang dibenarkan secara syar’i.
Jadi, apa arti mokel mokel jika dibandingkan dengan kondisi batal puasa lainnya? Perbedaannya terletak pada niat dan alasan. Seseorang mungkin membatalkan puasa karena sakit dan membutuhkan obat atau makanan, atau karena berada dalam perjalanan jauh dan memilih untuk mengambil rukhsah (keringanan) untuk tidak berpuasa. Namun, mokel dilakukan tanpa adanya alasan yang mendesak atau dibenarkan.
Mengapa Orang Mokel?
Terdapat berbagai alasan mengapa seseorang melakukan mokel. Beberapa di antaranya meliputi:
- Godaan: Menahan diri dari makan dan minum selama berjam-jam tentu bukanlah hal yang mudah. Godaan dari makanan dan minuman yang lezat terkadang bisa sangat kuat, terutama bagi mereka yang baru belajar berpuasa.
- Pengaruh Lingkungan: Tekanan dari teman sebaya atau lingkungan sekitar juga bisa menjadi faktor pemicu. Jika seseorang berada di lingkungan di mana mokel dianggap sebagai hal yang biasa, ia mungkin merasa lebih mudah untuk melakukannya.
- Kurangnya Pemahaman Agama: Kurangnya pemahaman tentang hikmah dan keutamaan puasa dapat menyebabkan seseorang kurang termotivasi untuk menahan diri, sehingga lebih rentan untuk melakukan mokel.
- Tidak Kuat Menahan Lapar dan Haus: Meskipun puasa adalah ibadah yang diwajibkan, setiap orang memiliki batas kemampuan yang berbeda-beda. Beberapa orang mungkin merasa sangat kesulitan untuk menahan lapar dan haus, sehingga akhirnya memilih untuk mokel.
- Kekecewaan atau Frustrasi: Terkadang, kekecewaan atau frustrasi dengan situasi tertentu dapat mendorong seseorang untuk melakukan mokel sebagai bentuk pelampiasan emosi.
Hukum Mokel dalam Islam
Dalam ajaran Islam, membatalkan puasa dengan sengaja tanpa alasan yang dibenarkan adalah dosa. Orang yang melakukan mokel wajib mengganti (qadha) puasanya di hari lain setelah bulan Ramadan selesai. Selain itu, ia juga dianjurkan untuk bertaubat kepada Allah SWT atas perbuatannya.
- Qadha: Mengganti puasa yang ditinggalkan di hari lain.
- Taubat: Memohon ampunan kepada Allah SWT atas dosa yang telah dilakukan.
Penting untuk dicatat bahwa niat yang tulus dan usaha yang sungguh-sungguh untuk menjalankan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya akan sangat dihargai oleh Allah SWT. Meskipun seseorang tergoda untuk mokel, berusaha untuk menahan diri dan melanjutkan puasa adalah tindakan yang lebih baik.
Dampak Negatif Mokel
Selain berdosa, mokel juga memiliki dampak negatif lainnya, di antaranya:
- Kehilangan Pahala Puasa: Salah satu tujuan utama dari puasa adalah untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT. Dengan melakukan mokel, seseorang kehilangan kesempatan untuk meraih pahala tersebut.
- Hilangnya Rasa Empati: Puasa melatih kita untuk merasakan bagaimana rasanya lapar dan haus, sehingga menumbuhkan rasa empati terhadap orang-orang yang kurang beruntung. Mokel dapat menghilangkan rasa empati ini.
- Menurunkan Disiplin Diri: Puasa adalah latihan untuk meningkatkan disiplin diri dan pengendalian diri. Mokel dapat merusak disiplin diri yang telah dibangun selama berpuasa.
- Citra Diri yang Buruk: Melakukan mokel dapat membuat seseorang merasa bersalah dan malu, sehingga menurunkan citra diri.
Cara Mencegah Mokel
Untuk mencegah mokel, berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Memperkuat Niat: Niat yang kuat untuk berpuasa karena Allah SWT akan menjadi motivasi utama untuk menahan diri dari godaan.
- Mencari Lingkungan yang Mendukung: Berada di lingkungan yang positif dan mendukung akan membantu menjaga semangat untuk berpuasa.
- Menjaga Diri dari Godaan: Sebisa mungkin hindari situasi yang dapat memicu keinginan untuk mokel, seperti melihat makanan dan minuman yang lezat.
- Mengisi Waktu dengan Kegiatan Positif: Alihkan perhatian dari rasa lapar dan haus dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat, seperti membaca Al-Quran, berzikir, atau membantu orang lain.
- Berdoa kepada Allah SWT: Memohon pertolongan kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan untuk menahan diri dari godaan.
Kesimpulan: Apa Arti Mokel Mokel Sebenarnya
Apa arti mokel mokel? Lebih dari sekedar membatalkan puasa, mokel mencerminkan kurangnya pengendalian diri dan pemahaman tentang esensi ibadah puasa. Meskipun terkadang sulit untuk menahan godaan, penting untuk selalu berusaha yang terbaik dan memohon pertolongan kepada Allah SWT. Dengan niat yang tulus, usaha yang sungguh-sungguh, dan lingkungan yang mendukung, kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan lancar dan meraih keberkahan di bulan Ramadan. Memahami apa arti mokel mokel secara komprehensif akan membantu kita untuk menghindarinya dan meningkatkan kualitas ibadah puasa kita. Jadi, mari kita gunakan Ramadan ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menjauhi segala perbuatan yang dapat membatalkan puasa, termasuk mokel.