Puasa, secara umum, adalah tindakan menahan diri dari makan, minum, dan segala sesuatu yang membatalkannya, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa wajib, seperti puasa Ramadhan, merupakan rukun Islam yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat. Namun, di samping puasa wajib, terdapat berbagai jenis puasa sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan. Artikel ini akan membahas secara mendalam apa arti puasa sunnah dan berbagai aspek penting yang terkait dengannya. Tujuan utama pembahasan ini adalah memberikan pemahaman yang komprehensif dan aplikatif bagi pembaca.
Apa Arti Puasa Sunnah? Definisi dan Landasan Hukum
Apa arti puasa sunnah secara sederhana adalah puasa yang tidak wajib, namun sangat dianjurkan dalam agama Islam. Jika dikerjakan, akan mendapatkan pahala; jika ditinggalkan, tidak berdosa. Kata "sunnah" sendiri berarti "jalan," "kebiasaan," atau "contoh" yang merujuk pada tindakan-tindakan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian, puasa sunnah adalah puasa yang dilakukan sebagai bentuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW, dengan harapan mendapatkan ridha dan keberkahan dari Allah SWT.
Landasan hukum puasa sunnah terdapat dalam berbagai hadis Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan umatnya untuk berpuasa di hari-hari tertentu. Misalnya, puasa Senin-Kamis, puasa Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah), puasa Daud (sehari puasa, sehari tidak), puasa Asyura (tanggal 10 Muharram), puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah bagi yang tidak melaksanakan haji), dan puasa Syawal (enam hari di bulan Syawal).
Jenis-Jenis Puasa Sunnah yang Populer
Memahami apa arti puasa sunnah tidak lengkap tanpa mengetahui jenis-jenisnya yang paling sering diamalkan. Berikut adalah beberapa contoh puasa sunnah yang populer beserta penjelasan singkatnya:
-
Puasa Senin-Kamis: Puasa ini dilakukan setiap hari Senin dan Kamis. Nabi Muhammad SAW sering berpuasa pada hari-hari ini, dan beliau menjelaskan bahwa amal perbuatan diangkat (dilaporkan) kepada Allah SWT pada hari Senin dan Kamis.
-
Puasa Ayyamul Bidh: Puasa ini dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah. Dinamakan "Ayyamul Bidh" karena pada malam-malam tersebut, bulan purnama bersinar terang.
-
Puasa Daud: Puasa ini dinamakan sesuai dengan Nabi Daud AS. Caranya adalah dengan berpuasa sehari dan tidak berpuasa sehari, secara bergantian. Puasa ini dianggap sebagai puasa yang paling disukai oleh Allah SWT.
-
Puasa Asyura: Puasa ini dilakukan pada tanggal 10 Muharram. Sejarahnya, Nabi Muhammad SAW berpuasa pada hari Asyura sebagai bentuk syukur atas keselamatan Nabi Musa AS dari kejaran Fir’aun. Dianjurkan juga untuk berpuasa sehari sebelum atau sesudah tanggal 10 Muharram (tanggal 9 atau 11 Muharram).
-
Puasa Arafah: Puasa ini dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, khususnya bagi umat Muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji. Puasa Arafah diyakini dapat menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
-
Puasa Syawal: Puasa ini dilakukan selama enam hari di bulan Syawal. Dianjurkan untuk dilakukan secara berurutan setelah hari raya Idul Fitri, namun diperbolehkan juga untuk dilakukan secara terpisah-pisah.
Manfaat Puasa Sunnah: Lebih dari Sekadar Ibadah
Memahami apa arti puasa sunnah juga berarti memahami manfaat yang terkandung di dalamnya. Manfaat puasa sunnah tidak hanya terbatas pada aspek spiritual, tetapi juga mencakup aspek kesehatan dan psikologis. Berikut adalah beberapa manfaat puasa sunnah:
-
Meningkatkan Ketakwaan: Puasa sunnah membantu meningkatkan kedekatan diri kepada Allah SWT. Dengan berpuasa, seseorang melatih kesabaran, pengendalian diri, dan rasa syukur.
-
Menghapus Dosa: Sebagaimana disebutkan dalam hadis, puasa Arafah dapat menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa-puasa sunnah lainnya juga memiliki potensi untuk menghapus dosa-dosa kecil.
-
Menyehatkan Tubuh: Secara ilmiah, puasa terbukti memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti menurunkan berat badan, meningkatkan sensitivitas insulin, dan memperbaiki fungsi otak.
-
Melatih Kedisiplinan: Puasa mengajarkan kita untuk disiplin dalam mengatur waktu makan, minum, dan aktivitas sehari-hari.
-
Menumbuhkan Empati: Dengan merasakan lapar dan haus, kita menjadi lebih peka terhadap penderitaan orang lain yang kurang beruntung.
-
Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi: Puasa dapat membantu menjernihkan pikiran dan meningkatkan kemampuan untuk fokus dan berkonsentrasi.
Cara Melaksanakan Puasa Sunnah
Secara umum, cara melaksanakan puasa sunnah tidak berbeda jauh dengan puasa wajib. Berikut adalah langkah-langkahnya:
-
Niat: Niat merupakan syarat sah puasa. Niat puasa sunnah bisa dilakukan pada malam hari sebelum terbit fajar, atau pada pagi hari sebelum waktu zawal (matahari tergelincir ke barat), selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
-
Sahur: Dianjurkan untuk makan sahur sebelum memulai puasa. Sahur dapat memberikan energi dan membantu menahan lapar dan haus selama berpuasa.
-
Menahan Diri: Menahan diri dari makan, minum, dan segala sesuatu yang membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Hal-hal yang membatalkan puasa sama dengan hal-hal yang membatalkan puasa wajib.
-
Berbuka: Menyegerakan berbuka puasa setelah matahari terbenam. Dianjurkan untuk berbuka dengan kurma atau air putih terlebih dahulu.
-
Melakukan Amalan Sunnah: Selama berpuasa, dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah, seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, bersedekah, dan melakukan kebaikan lainnya.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Puasa Sunnah
Memahami apa arti puasa sunnah juga mencakup pemahaman tentang hal-hal yang perlu diperhatikan agar puasa sunnah kita diterima oleh Allah SWT. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:
-
Ikhlas: Niatkan puasa hanya karena Allah SWT, bukan karena riya (ingin dipuji) atau tujuan duniawi lainnya.
-
Menjaga Lisan dan Perbuatan: Hindari berkata-kata kotor, berbohong, menggunjing, dan melakukan perbuatan dosa lainnya.
-
Tidak Memaksakan Diri: Jika merasa sakit atau tidak mampu melanjutkan puasa, diperbolehkan untuk membatalkan puasa.
-
Menjaga Kesehatan: Perhatikan asupan makanan dan minuman saat sahur dan berbuka agar tetap sehat dan kuat selama berpuasa.
Kesimpulan
Apa arti puasa sunnah adalah lebih dari sekadar menahan diri dari makan dan minum. Puasa sunnah merupakan kesempatan emas untuk meningkatkan ketakwaan, membersihkan diri dari dosa, dan meraih berbagai manfaat spiritual, kesehatan, dan psikologis. Dengan memahami jenis-jenis puasa sunnah, cara melaksanakannya, dan hal-hal yang perlu diperhatikan, diharapkan kita dapat mengamalkan puasa sunnah dengan sebaik-baiknya dan meraih ridha Allah SWT. Mari jadikan puasa sunnah sebagai bagian dari gaya hidup kita, demi meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.