Salah satu pilar keyakinan dalam agama Islam adalah iman kepada qada dan qadar. Kepercayaan ini merupakan bagian integral dari Rukun Iman yang keenam, dan memahaminya secara benar sangat penting untuk memperkuat keimanan dan menjalani kehidupan yang bermakna. Banyak orang yang mungkin pernah mendengar istilah ini, namun belum sepenuhnya memahami arti qada dan qadar dalam konteks Rukun Iman. Artikel ini akan mengupas tuntas arti qada dan qadar secara mendalam, manfaatnya bagi kehidupan, serta bagaimana konsep ini bekerja dalam realitas yang kita jalani.
Pengertian Qada dan Qadar:
Secara bahasa, qada berarti ketetapan, keputusan, atau hukum. Dalam konteks agama, qada merujuk pada ketetapan Allah SWT yang azali (sejak zaman dahulu) mengenai segala sesuatu yang akan terjadi di alam semesta ini. Ketetapan ini mencakup segala aspek kehidupan, dari kelahiran hingga kematian, dari rezeki hingga musibah, dan segala sesuatu di antara keduanya. Jadi, qada merupakan rencana Allah SWT yang sempurna dan menyeluruh.
Sementara itu, qadar secara bahasa berarti ukuran, kemampuan, atau ketentuan. Dalam konteks agama, qadar merujuk pada perwujudan atau realisasi dari qada. Dengan kata lain, qadar adalah bagaimana ketetapan Allah SWT terjadi dan termanifestasi dalam kehidupan nyata. Misalnya, Allah SWT telah menetapkan ( qada ) bahwa seseorang akan menjadi dokter. Qadar kemudian adalah proses seseorang tersebut belajar, berusaha, dan akhirnya berhasil menjadi seorang dokter.
Perbedaan antara qada dan qadar seringkali digambarkan sebagai perbedaan antara rencana dan pelaksanaan. Qada adalah rencana Allah SWT yang sempurna, sedangkan qadar adalah pelaksanaan rencana tersebut dalam dimensi waktu dan ruang. Memahami arti qada dan qadar secara tepat akan menjauhkan kita dari pemahaman yang keliru, seperti meyakini bahwa manusia tidak memiliki peran dalam menentukan nasibnya.
Qada dan Qadar dalam Al-Qur’an dan Hadits:
Konsep qada dan qadar dijelaskan secara eksplisit dalam Al-Qur’an dan Hadits. Al-Qur’an menegaskan bahwa segala sesuatu terjadi atas izin dan kehendak Allah SWT, dan bahwa tidak ada satu pun kejadian di alam semesta ini yang lepas dari pengetahuan dan kendali-Nya.
Dalam surat Al-Hadid ayat 22, Allah SWT berfirman:
"Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan tidak pula pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah."
Ayat ini menegaskan bahwa segala sesuatu yang terjadi, baik yang menyenangkan maupun yang menyakitkan, telah ditetapkan oleh Allah SWT sebelum diciptakan. Ini adalah salah satu fondasi penting dalam memahami arti qada dan qadar.
Selain itu, banyak hadits Nabi Muhammad SAW yang juga menjelaskan tentang qada dan qadar. Salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, yang menceritakan tentang percakapan antara Nabi Muhammad SAW dengan Malaikat Jibril mengenai Rukun Iman. Dalam hadits tersebut, Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa iman kepada qadar adalah percaya kepada takdir baik dan takdir buruk.
Manfaat Mengimani Qada dan Qadar:
Mengimani arti qada dan qadar memiliki banyak manfaat dalam kehidupan seorang Muslim. Di antaranya adalah:
-
Menumbuhkan Rasa Tawakkal: Ketika seseorang memahami bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah SWT, ia akan lebih mudah untuk bertawakkal (berserah diri) kepada-Nya. Tawakkal bukan berarti pasrah tanpa usaha, melainkan berusaha semaksimal mungkin dan kemudian menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT. Memahami arti qada dan qadar akan mendorong kita untuk selalu berikhtiar (berusaha) dengan sungguh-sungguh, namun tetap menyadari bahwa hasil akhir berada di tangan Allah SWT.
-
Menenangkan Hati dan Pikiran: Ketika menghadapi musibah atau cobaan, orang yang beriman kepada qada dan qadar akan lebih tenang dan sabar. Ia menyadari bahwa musibah tersebut adalah bagian dari ketetapan Allah SWT dan memiliki hikmah di baliknya. Dengan memahami arti qada dan qadar, kita dapat menerima kenyataan dengan lapang dada dan tidak mudah putus asa.
-
Meningkatkan Rasa Syukur: Orang yang beriman kepada qada dan qadar akan lebih mudah untuk bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Ia menyadari bahwa segala nikmat yang ia terima adalah karunia dari Allah SWT dan bukan semata-mata hasil usahanya sendiri. Dengan memahami arti qada dan qadar, kita belajar untuk menghargai setiap pemberian Allah SWT, baik yang besar maupun yang kecil.
-
Mendorong untuk Beramal Shaleh: Iman kepada qada dan qadar tidak seharusnya membuat seseorang menjadi pasif. Sebaliknya, iman ini seharusnya mendorong seseorang untuk lebih giat beramal shaleh. Ia menyadari bahwa usahanya untuk beramal shaleh adalah bagian dari qadar yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Memahami arti qada dan qadar seharusnya memotivasi kita untuk terus berbuat baik dan memberikan manfaat bagi orang lain.
Cara Kerja Qada dan Qadar:
Qada dan qadar bekerja dalam keseimbangan antara kehendak Allah SWT dan usaha manusia. Allah SWT telah menetapkan segala sesuatu, namun manusia tetap memiliki kebebasan untuk memilih dan bertindak. Pilihan dan tindakan manusia inilah yang kemudian menentukan bagaimana qadar akan terwujud dalam kehidupannya.
Contohnya, Allah SWT telah menetapkan bahwa seseorang akan menjadi kaya atau miskin. Namun, kekayaan atau kemiskinan seseorang tidak hanya ditentukan oleh ketetapan Allah SWT semata, tetapi juga oleh usaha, kerja keras, dan pilihan-pilihan yang ia buat dalam hidupnya. Jika seseorang malas bekerja dan tidak mau berusaha, maka ia akan cenderung hidup dalam kemiskinan, meskipun Allah SWT telah menetapkan bahwa ia berpotensi untuk menjadi kaya. Memahami arti qada dan qadar di sini, bukan berarti kita hanya menunggu takdir, tapi berusaha sebaik mungkin.
Kesalahpahaman tentang Qada dan Qadar:
Penting untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami arti qada dan qadar. Salah satu kesalahpahaman yang umum adalah meyakini bahwa qada dan qadar adalah alasan untuk bermalas-malasan dan tidak berusaha. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, iman kepada qada dan qadar seharusnya justru memotivasi seseorang untuk lebih giat berusaha dan beramal shaleh.
Kesalahpahaman lainnya adalah meyakini bahwa qada dan qadar berarti bahwa manusia tidak memiliki kebebasan untuk memilih dan bertindak. Pandangan ini keliru, karena Allah SWT telah memberikan manusia akal dan kehendak bebas untuk memilih jalan hidupnya. Memahami arti qada dan qadar dengan benar adalah kunci untuk menjalani hidup yang seimbang antara usaha dan tawakkal.
Kesimpulan:
Memahami arti qada dan qadar merupakan bagian penting dari Rukun Iman. Iman kepada qada dan qadar mengajarkan kita untuk bertawakkal kepada Allah SWT, menerima segala ketentuan-Nya dengan lapang dada, bersyukur atas segala nikmat yang diberikan, dan terus beramal shaleh. Dengan memahami arti qada dan qadar secara benar, kita dapat menjalani kehidupan yang lebih bermakna, tenang, dan bahagia. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang arti qada dan qadar.