Keimanan kepada Qada dan Qadar merupakan salah satu rukun iman yang wajib diyakini oleh setiap Muslim. Qada dan Qadar seringkali dipahami secara sederhana sebagai takdir yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Namun, pemahaman yang lebih mendalam diperlukan agar kita dapat mengimplementasikan konsep ini dalam kehidupan sehari-hari dengan benar. Artikel ini akan membahas arti qada dan qadar menurut Al-Quran adalah secara alami dan merata, dan bagaimana konsep ini dipahami dalam perspektif Islam.
Pengertian Qada dan Qadar: Perspektif Al-Quran
Secara bahasa, Qada berarti ketetapan, keputusan, hukum, atau kehendak Allah SWT. Dalam konteks yang lebih luas, Qada merujuk pada ketetapan Allah SWT yang azali (tidak berpermulaan) terhadap segala sesuatu yang akan terjadi di alam semesta. Ketetapan ini mencakup segala aspek kehidupan, dari kelahiran hingga kematian, rezeki, jodoh, dan segala peristiwa yang terjadi.
Sementara itu, Qadar berarti ukuran, kemampuan, ketentuan, atau kepastian dari Allah SWT. Qadar adalah perwujudan dari Qada, yaitu realisasi dari ketetapan Allah SWT di alam semesta. Qadar merupakan implementasi nyata dari rencana Allah yang telah ditetapkan sejak zaman azali.
Arti qada dan qadar menurut Al-Quran adalah secara alami dan merata menegaskan bahwa ketetapan Allah SWT berlaku untuk seluruh alam semesta dan seluruh makhluk-Nya. Tidak ada satu pun kejadian yang terjadi di luar kehendak dan pengetahuan Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:
" Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa di bumi dan tidak pula pada diri kalian sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (QS. Al-Hadid: 22)
Ayat ini secara jelas menunjukkan bahwa segala sesuatu yang terjadi di bumi ini, termasuk musibah dan keberuntungan, telah tertulis dalam Lauh Mahfuz sebelum diciptakan. Hal ini menunjukkan keluasan ilmu Allah SWT dan kekuasaan-Nya atas segala sesuatu.
Namun, penting untuk dipahami bahwa keyakinan terhadap Qada dan Qadar bukan berarti kita hanya pasrah tanpa berusaha. Islam mengajarkan bahwa manusia memiliki ikhtiar atau usaha, dan usaha inilah yang akan menjadi salah satu faktor penentu hasil yang akan diperoleh. Hubungan antara Qada, Qadar, dan ikhtiar adalah hubungan yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan.
Manfaat Memahami Qada dan Qadar
Memahami konsep Qada dan Qadar secara benar memiliki banyak manfaat bagi kehidupan seorang Muslim. Beberapa manfaat tersebut antara lain:
- Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan: Keyakinan terhadap Qada dan Qadar memperkuat keimanan kepada Allah SWT sebagai satu-satunya penguasa dan pengatur alam semesta. Hal ini akan mendorong kita untuk selalu bertakwa kepada-Nya dalam segala aspek kehidupan.
- Menumbuhkan Kesabaran dan Keridhaan: Dengan memahami bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak Allah SWT, kita akan lebih mudah menerima cobaan dan ujian yang menimpa. Kesabaran dan keridhaan adalah kunci untuk mendapatkan ketenangan hati dan kebahagiaan dalam hidup.
-
Mendorong untuk Berusaha dan Berikhtiar: Keyakinan terhadap Qada dan Qadar tidak boleh membuat kita menjadi pasif dan bermalas-malasan. Sebaliknya, kita harus berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuan yang kita inginkan, dengan tetap menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman:
" Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri." (QS. Ar-Ra’d: 11)
Ayat ini mengajarkan bahwa usaha dan ikhtiar adalah kunci untuk mengubah nasib kita menjadi lebih baik.
- Menghindarkan Diri dari Kesombongan dan Keputusasaan: Ketika kita berhasil meraih kesuksesan, kita tidak boleh menjadi sombong dan merasa bahwa keberhasilan tersebut adalah semata-mata karena kemampuan kita sendiri. Sebaliknya, kita harus menyadari bahwa kesuksesan tersebut adalah berkat rahmat dan pertolongan Allah SWT. Demikian pula, ketika kita mengalami kegagalan, kita tidak boleh berputus asa dan menyalahkan takdir. Kita harus belajar dari kesalahan dan berusaha untuk bangkit kembali.
- Memberikan Ketenangan Hati: Keyakinan terhadap Qada dan Qadar memberikan ketenangan hati karena kita tahu bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini berada dalam kendali Allah SWT. Kita tidak perlu khawatir berlebihan tentang masa depan, karena Allah SWT telah mengatur segalanya dengan sebaik-baiknya.
Cara Kerja Qada dan Qadar: Hubungan dengan Ikhtiar
Cara kerja Qada dan Qadar seringkali menjadi perdebatan. Namun, perlu dipahami bahwa Allah SWT telah memberikan kita akal dan kemampuan untuk berpikir dan bertindak. Kita memiliki pilihan untuk melakukan perbuatan baik atau perbuatan buruk. Pilihan-pilihan inilah yang akan menentukan hasil yang akan kita peroleh.
Arti qada dan qadar menurut Al-Quran adalah secara alami dan merata, namun bukan berarti kita tidak memiliki peran dalam menentukan nasib kita sendiri. Kita memiliki kebebasan untuk memilih jalan yang akan kita tempuh. Namun, perlu diingat bahwa setiap pilihan yang kita ambil akan memiliki konsekuensi.
Allah SWT memberikan kita petunjuk melalui Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW agar kita dapat memilih jalan yang benar. Jika kita mengikuti petunjuk tersebut, Insya Allah kita akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Namun, jika kita mengabaikan petunjuk tersebut, kita akan menanggung akibatnya.
Sebagai contoh, seseorang yang rajin belajar dan berusaha keras untuk meraih cita-citanya, Insya Allah akan berhasil mencapai tujuannya. Namun, seseorang yang bermalas-malasan dan tidak mau berusaha, kemungkinan besar akan mengalami kegagalan. Hasil yang diperoleh adalah manifestasi dari Qadar Allah SWT, yang ditentukan oleh Qada Allah SWT dan ikhtiar manusia.
Contoh lainnya, seseorang yang sakit harus berusaha untuk berobat dan mencari kesembuhan. Usaha ini merupakan ikhtiar. Hasilnya, apakah sembuh atau tidak, adalah Qadar Allah SWT. Namun, Qadar ini tidak terlepas dari Qada Allah SWT dan ikhtiar yang dilakukan.
Mengimplementasikan Keyakinan Qada dan Qadar dalam Kehidupan
Mengimplementasikan keyakinan terhadap Qada dan Qadar dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan pemahaman yang benar dan kesadaran yang tinggi. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Mempelajari dan Memahami Al-Quran dan Sunnah: Al-Quran dan Sunnah merupakan sumber utama ajaran Islam. Dengan mempelajari dan memahami keduanya, kita akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang Qada dan Qadar.
- Berdoa dan Memohon Pertolongan kepada Allah SWT: Doa adalah senjata orang mukmin. Kita harus selalu berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kemudahan dalam segala urusan dan dijauhkan dari segala kesulitan.
- Berusaha dan Berikhtiar dengan Sungguh-Sungguh: Jangan pernah menyerah dalam menghadapi kesulitan. Berusahalah sekuat tenaga untuk mencapai tujuan yang kita inginkan.
- Bersabar dan Ridha dengan Ketentuan Allah SWT: Ketika kita mengalami cobaan atau musibah, bersabarlah dan ridha dengan ketentuan Allah SWT. Yakinlah bahwa di balik setiap cobaan pasti ada hikmahnya.
- Bersyukur atas Nikmat yang Diberikan Allah SWT: Ketika kita mendapatkan keberuntungan atau kesuksesan, bersyukurlah kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan. Jangan lupa untuk berbagi kebahagiaan dengan orang lain.
Kesimpulan
Arti qada dan qadar menurut Al-Quran adalah secara alami dan merata, menjelaskan bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini telah ditetapkan oleh Allah SWT. Namun, manusia memiliki ikhtiar atau usaha, dan usaha inilah yang akan menjadi salah satu faktor penentu hasil yang akan diperoleh. Keyakinan terhadap Qada dan Qadar harus mendorong kita untuk berusaha sekuat tenaga, bersabar dalam menghadapi cobaan, dan bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Dengan memahami dan mengimplementasikan konsep ini dalam kehidupan sehari-hari, kita akan mendapatkan ketenangan hati, kebahagiaan, dan kesuksesan di dunia dan di akhirat.